PROPOSAL PENGADAAN DAN PERAWATAN SARANA DAN PRASARANA PENJAS DAN OLAHRAGA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan jasmani merupakan
suatu peroses pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot tubuh manusia
agar peroses pendidikan yang sedang berlangsung tidak terhambat karna gangguan
kesehatan dan pertumbuhan tubuh manusi atau peserta didik. Sehingga dengan
pendidikan jasmani peserta didik diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam mengikuti peroses pendidikan. Dalam hal ini
Samsudin. (2010: 6) berpendapat bahwa, “Pendidikan jasmani merupakan usaha yang
bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan
sosial”.
Sangat pentingnya pendidikan
jasmani dalam peroseses pendidikan sehingga di setiap sekolahan wajib diberikan
pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan jasmani. Untuk menujang peroses
pembelajaran pendidikan jasmani diperlukan adanya alat peraga (media), sarana
dan perasarana.
Dalam hal ini sangan disayangkan
masih kurangnya alat atau sarana pembelajaran jasmani disekolah-sekolah yang mengakibatkan
peroses pembelajaran terhambat. Oleh karena itu perlu pengadaan alat-alat,
sarana dan perasarana yang dibutuhkan dalam peroses pembelajaran pendidikan
jasmani. Azhar Arsyad. (2013:19) berpendapat, “Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pembelajaran akan sangan membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pasan dan isi pelajaran pada saat itu”. Begitu
juga pendapat dari Wina Sanjaya. (2010: 55) adalah, “kelengkappan sarana dan
prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan peroses pembelajaran”.
Dari pendapat ahli diatas jelas
media (alat), sarana dan prasarana sangat penting keberadaanya untuk mendukung
peroses pembelajran di sekolah ataupun dalam dunia kepelatihan, agar
tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan latar belakangkang
diatas mengingat pentingnya pendidikan jasmani untun menunjang peroses
pendidikan. Maka perlu adanya pengadaan pasilitas alat (medi), sarana dan
prasarana pendidikan jasmani. Disamping itu mengingat penggunaan alat yang
sering kemungkinan besar terjadi kehilangan dan kerusksakan alat, maka perlu
adanya pengelolaan alat, sarana dan perasarana untuk meminimalisir kemungkinan
hilang dan ruksak terjaga. Bambang Ismaya. (2012: 44) mengemukakan, “Agar semua
pasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalan peroses
pendidikan hendaknya dikelola dengan baik”.
Dalam pengelolaan perlunya
diketahui tentang manajemen, agar alat atau perlengkapan yang dimiliki bisa
digunakan secara efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan. Menurut Drs.
Oey Liang Lee. Manajemen adalah, “seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Begitu pula kita harus memahami
tentang fungsi manajemen, dari fungsi-fungsi managemen kita akan mengetahui hal
apasa saja yang harus dilakukan dan dikerjakan dalam melaksanakan suatu proses
pekerjaan agar tercapainya tujuan. Fungsi manajemenmenurut Menurut George
R.Terry. adalah, “Planning (perencanaan), Organizing (perngorganisasian),
Actuating (penggerakan), Contolling (pengawasan)”. Dalam hal ini
Dr.S.P.Siagian berpendapat yaitu, “Planning (perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Motivating (motivasi), Controlling (pengawasan), Evaluating
(penilaian)”.
B. Rumusan
Makalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan di atas, isi makalah ini akan dibahas menurut fungsi
manajemen yaitu :
1. Perencanaan
Pengadaan Alat Olahraga
2. Pembuatan
Struktur Organisasi dalam pengadaan alat Olahraga
3. Pembelian
Alat Olahraga
4. Pengelolaan
Alat Olahraga
5. Penggunaan
Alat Olahraga
6. Perawatan
dan Pemeliharaan Alat Olahraga
7. Evaluasi
(penilaian)
C. Tujuan
Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan makalah di
atas, penulis mempunyai tujuan dalam penuliasan ini, untuk mengetahui:
1. Perencanaan
Pengadaan Alat Olahraga
2. Pembuatan
Struktur Organisasi dalam pengadaan alat Olahraga
3. Pembelian
Alat Olahraga
4. Pengelolaan
Alat Olahraga
5. Penggunaan
Alat Olahraga
6. Perawatan
dan Pemeliharaan Alat Olahraga
7. Evaluasi
(Penilaian)
D. Manfaat
Penulisan Makalah
1. Dapat
diperoleh informasi tentang Pembelian dan Perawatan Alat Perlengkapan Olahraga.
2. Dapat
dijadikan sebagai masukan dan pedoman guru Penjasorkes dalampembelajaran
yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran Penjas.
3. Bagi penulis dan penyusun dapat
menambah wawasan tentang Pembelian dan Perawatan Alat Perlengkapan Olahraga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
Pengadaan Alat Olahraga
1. Peralatan
Olahraga
Peralatan
Olahraga sendiri bertujuan untuk membantu pembelajaran pendidikan jasmani untuk
tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani. agar dengan mudah
mendapatkan perlengkapan olahraga sesuai dengan olahraga yang di butuhkan.
Olahraga sendiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan
agar tetap sehat jasmani dan rohani, untuk menunjak peroses pembelajaran
disekolah.
Pada
dasarnya guru Penjas sering mengalami kendala kekurangan pasilitas atau alat
peraga dalam memberikan materi pembelajaran, namun di era sekarang ini banyak
subsidi atau bantuan-bantuan dari pemerintah untuk pengadan alat peraga dalam
pembelajaran. Menurut Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) No. 3
Tahun 2005 pasal 20 dan 21 Sarana olahraga adalah peralatan dan perlengkapan
yang digunakan untuk kegiatan olahraga. Sementara prasarana olahraga adalah
tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga
dan/ atau penyelenggaraan keolahragaan.
2. Manajemen
perencanaan
Tahap
pertama dari manajemen perencanaan adalah perencanaan yang sekaligus merupakan
dari langkah pengadaan. Pengadaan alat, perlengkapan, sarana dan prasarana
tidaklah semudah pengadaan meja dan kursi yang hanya mempertimbangkan selera
dan dana yang tersedia. Proses pengadaan sarana dan prasarana diperlukan
pengadaan pertimbangan yang lebih banyak dan semuanya harus bersifat edukatif
(Arikunto dan Yuliana, 2008 : 275).
Pengadaan
perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana melalui beberapa tahapan tertentu,
yaitu (Arikunto dan Lia, 2008 : 275-276) :
a. Menganalisis
materi pelajaran yang lebih membutuhkan media pelajaran dalam proses
pembelajaran dan mendaftar media pelajaran yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan
oleh guru bidang studi.
b. Mengadakan
seleksi menurut skala prioritas terhadap media pembelajaran yang dibutuhkan.
Media pembelajaran yang lebih penting dan mendesak diadakan terlebih dahulu.
c. Menginventarisasi
media pembelajaran yang telah ada dan nantinya akan dilakukan re-inventarisasi
untuk mengetahui kondisi media pembelajaran.
d. Mengadakan
seleksi media pembelajaran yang masih dapat digunakan.
e. Mencari
dana yang diperlukan dalam pengadaan media pembelajaran. Pencarian dana ini
dilakukan jika dana dari sekolah belum ada.
f. Menunjuk
seseorang atau beberapa orang untuk bertanggung jawab dalam pengadaan media
pembelajaran. Penunjukan ini harus memenuhi beberapa kriteria yaitu : keahlian,
kecakapan dalam berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya.
Dari
beberapa tahapan diatas maka peru diadakannya analisi, seleksi, inventarisasi,
mencari dana, dan pengelolaan.
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis
Mengecek dan mendata alat-alat apasaja yang
dibutuhkan dan belum ada di sekolah,
b. Seleksi
Menyeleksi alat-alat apasaja yang perlu dan penting
untuk di adakan, serta menseleksi alat-alat olahraga yang masih bisa digunakan,
c. Inventaris
Alat-alat yang sudah ada telah dipakai untuk
pembelajaran harus di re-inventarisasi untuk mengetahui kondisi alat
perlengkapan.
d. Mencari
dana
Apabila keterbatasan dana dari anggaran sekolah
maka perlu adanya pencarian dari luar dengan membuat proposal atau suadaya
masyarakat dalam hal ini dari siswa.
e. Pengelolaan
Apabila alat-alat sudah tersedia perlu adanya
pengelolaan dalam hal ini harus dibentuknya struktur organisasi dalam
pengelolaan alat agar alat yang sudah ada terjaga dan terawat.
Dari
penjelasan tahapan diatas harus menjadi proritas utama dalam tahapan
perencanaan pengadaan alat perlengkapan, agar nantinya alat perlengkapan
pembelajaran yang akan di beli tidak sia-sia.
Pengadaan
sarana dan prasarana yang menunjang dalam pembelajaran yang lainnya adalah
pengadaan buku. Pengadaan buku mulai dari buku tulis, buku paket, dan buku lain
yang dapat dijadikan referensi dalam pembelajaran juga harus ada. Buku-buku
yang dipilih haruslah buku yang menunjang materi pelajaran yang membuat peserta
didik lebih tertarik untuk mempelajarinya. Buku tersebut harus ditunjang dengan
beberapa gambar, bentuk fisik yang sesuai dengan isinya, ukuran yang sesuai,
dan syarat lain yang berpengaruh pada kesehatan (Arikunto dan Yuliana, 2008 :
277).
3. Proposal
Fasilitas Olahraga
Untuk
tersedianya alat perlengkapan olahraga, perlu di buatkannya peroposal pengadaan
alat olahraga. Karena proposal merupakan salah satu dari perencanaan.
Berikut contoh pembuatan proposal Menurut SDN II
PONDOK. (2013):
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN FASILITAS
PENGGUNAAN ALAT OLAH RAGA SD/
SDLB
(Gambar. 1 alat olahraga)
SD NEGERI II PONDOK
UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN
NGADIROJO
KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN 2013
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI II PONDOK
KECAMATAN NGADIROJO
Alamat : Ngadirejo Kulon, Pondok
Kecamatan Ngadirojo
Ngadirojo,
11 Nopember 2013
Nomor : 431.2/ /
2013
Hal : Permohonan
Bantuan Alat Olahraga
Kepada Yth.
Bapak Gubernur Jawa Tengah
Cq.
Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Jln. Pemuda No. 134 Semarang
Dengan
hormat
Dalam
upaya peningkatan standar kompetensi bidang seni dan olah raga di Sekolah Dasar
diperlukan sarana yang baik dan memadai, agar pelaksanaan kegiatan tersebut
dapat berjalan dengan lancar.
Untuk
memenuhi hal tersebut supaya sesuai dengan standar nasional pendidikan di SD
Negeri II Pondok maka kami mengajukan permohonan bantuan alat-alat olahraga
yang benar-benar kami butuhkan.
Sebagai
bahan pertimbangan maka kami lampirkan profil sekolah.
Demikian besar harapan kami atas kebijaksanaan
Bapak kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui
Kepala UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Ngadirojo
Dra. DWI PUJIASTUTI, M.Pd
NIP. 19590127 198602 2 001
|
Ngadirojo, 11 Nopember 2013
Kepala SDN II Pondok
SUGINO, S.Pd
NIP. 19610322 198012 1 004
|
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN ALAT PERAGA
OLAHRAGA
UNTUK SEKOLAH DASAR TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa
setiap warga Negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya
wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Sedangkan pada ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab
Negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah
pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi
seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan
pendidikan lain yang sederajat.
B. Dasar
1. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia NOmor 9 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
C. Maksud
dan Tujuan
Maksud
dari pengajuan proposal Bantuan alat peraga olahraga untuk Sekolah Dasar Tahun
2013/ 2014 di SDN II Pondok adalah :
1. Memperlancar
proses pembelajaran dalam mewujudkan hasil pembelajaran yang optimal.
2. Memenuhi
kebutuhan sarana alat peraga visual yang dapat menumbuhkembangkan dan
meningkatkan kemampuan siswa.
3. Sebagai tolak
ukur untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang
sedang dipelajari.
4. Meningkatkan
apresiasi dan motivasi siswa dan guru dalam mengikuti proses pendidikan.
D. Sasaran
Melengkapi
kebutuhan sarana pembelajaran dengan alat peraga pendidikan guna peningkatan
kualitas pendidikan.
BAB II
PROFIL SEKOLAH DASAR NEGERI II
PONDOK
A. IDENTITAS
SEKOLAH
1. Nama
Sekolah : SD
Negeri II Pondok
2. Alamat
Sekolah :
a. Dusun : Ngadirejo
Kulon
b. Desa : Pondok
c. Kecamatan : Ngadirojo
d. Kabupaten : Wonogiri
e. Kode
Pos : 57681
f. No
Telp : -
g. No
HP : 082327878421
3. Tahun
Didirikan : 1984
4. Tahun
Operasional : 1984
5. Status
Tanah : Hak
Pakai
a. Hak
Milik : -
b. Hak
Guna
Bangunan : 1.600
m2
6. Jumlah
Siswa Tahun 2013/ 2014 : 97
KELAS
|
JUMLAH SISWA
|
ROMBEL
|
||
L
|
P
|
JUMLAH
|
||
I
|
6
|
7
|
13
|
1
|
II
|
6
|
4
|
10
|
1
|
III
|
6
|
8
|
14
|
1
|
IV
|
12
|
9
|
21
|
1
|
V
|
8
|
12
|
20
|
1
|
VI
|
8
|
11
|
19
|
1
|
Jumlah
|
46
|
51
|
97
|
6
|
B. KEADAAN
GURU DAN KARYAWAN
No
|
Tenaga Pengajar/ Kepala Sekolah
|
Jumlah Status Kepegawaian
|
1
|
Kepala Sekolah 1
|
PNS
|
2
|
Guru Kelas (PNS) 3
|
PNS
|
3
|
Guru Kelas (Non PNS) 4
|
Latihan Kerja
|
4
|
Guru Agama Islam 1
|
PNS
|
5
|
Guru Penjaskes 1
|
PNS
|
6
|
Penjaga SD 1
|
Latihan Kerja
|
7
|
Tenaga Adm/ Perpust 1
|
Latihan Kerja
|
BAB III
RENCANA ANGGARAN
1. ALAT OLAHRAGA
SD
No
|
Uraian
|
Spesifikasi
|
Harga
|
Vol
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Bole volley
|
384.000
|
2
|
768.000
|
Buku I hal 187
|
|
2
|
Bola kaki
|
263.000
|
2
|
526.000
|
Buku I hal 187
|
|
3
|
Bola basket
|
251.000
|
2
|
502.000
|
Buku I hal 188
|
|
4
|
Bola kasti
|
Merah
|
7.000
|
8
|
56.000
|
Buku I hal 188
|
5
|
Net Badminton
|
178.000
|
1
|
178.000
|
Buku I hal 190
|
|
6
|
Net Volley
|
735.000
|
1
|
735.000
|
Buku I hal 187
|
|
7
|
Ring basket
|
172.000
|
1
|
172.000
|
Buku I hal 188
|
|
8
|
Pemukul kasti
|
21.000
|
2
|
42.000
|
Buku I hal 189
|
|
9
|
Stop watch
|
1.170.000
|
1
|
1.170.000
|
Buku I hal 189
|
|
10
|
Matras sabut
|
358.000
|
1
|
358.000
|
Buku I hal 190
|
|
11
|
Kit Atletik
|
2.233.000
|
1
|
2.233.000
|
Buku I hal 190
|
|
Jumlah
|
|
6.740.000
|
BAB IV
PENUTUP
Pengadaan
alat peraga pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang diharapkan dapat
terpenuhi, karena alat itu sangat diperlukan untuk memperlancar proses
pembelajaran.
Demikian
proposal permohonan bantuan alat peraga olahraga kami buat, atas perhatian dan
terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui
Ketua Komite Sekolah
SARMAN
|
Ngadirojo, Nopember 2013
Kepala SDN II Pondok
SUGINO, S.Pd
NIP. 19610322 198012 1 003
|
B. Pembuatan
Struktur Organisasi dalam pengadaan dan Perawatan Alat.
1. Pengertian
Pengorganisasian
Pengertian
Pengorganisasian adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
2. Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi
atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
a. Ciri-ciri
teknis organisasi tidak baik :
1)
Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun
seringkali kurang baik.
2)
Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik
terhadap perubahan kondisi lingkungan.
3)
Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.
b. Faktor-faktor
yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1) Strategi
organisasi pencapaian tujuan.
2) Perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur
organisasi.
3) Kemampuan dan
cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya
perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4) Besarnya
organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Ada
4 aspek utama penyusunan struktur organisasi yaitu departementalisasi,
pembagian kerja, koordinasi, dan rentang manajemen. Departementalisasi adalah
pengelompokan dari berbagai aktifitas kerja suatu organisasi supaya berbagai
aktifitas yang sama bisa digabungkan dalam satu unit kerja. Pembagian kerja,
adalah rincian tugas/pekerjaan yang harus dilakukan seseorang agar setiap orang
yang terlibat dalam organisasi bertanggungjawab melaksanakan aktifitas yang
menjadi beban tanggungjawabnya. Aspek koordinasi yaitu proses pengintegrasian
beberapa tujuan aktifitas pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Ini untuk mencegah seseorang berbuat untuk kepentingannya sendiri.
Rentang manajemen atau rentang kendali, adalah kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung kepada
jumlah bawahan yang melapor kepadanya.
c. Unsur-unsur
struktur organisasi terdiri dari :
1) Spesialisasi
kegiatan
2) Koordinasi
kegiatan
3) Standarisasi
kegiatan
4) Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan
5) Ukuran satuan
kerja
Fungsi
pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang
telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan
Dengan kata lain pengorganisasian adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang
harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Jadi
secara keseluruhan,pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manjemen amatlah
penting karena tanpa ada langkah ini, tidaklah terwujud, seperti orgnanisasi,
uraian tugas wewenang dan tanggung jawab,uraian kaitan tugas atau pekerjaan
yang satu dengan pekerjaan yang lain. Sementara itu, sumber-sumber dasar
(manusia dan nonmanusia) tidak dapat digerakan untuk mencapai tujuan
sebagaimana telah diterapkan atau melalui perencanaan.
Dalam
makalah ini sangat penting organisasi di buat, agar perencanaan pengadaan alat
terorganisir sampai ppemeliharaan alat.
Berikut
contoh struktur organisasi menurut SMKN 9 Semarang:
(Gambar. 2 struktur organisasi)
C. Pembelian
Alat Olahraga
1. Pembelian
Pembelian
merupakan hal penting dalam pengadaan alat perlengkapan, oleh karena itu
pembelian masuk dalam perencanaan pengadaan barang. Menurut Agung
Muryanto, DKK.
Yaitu, “Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan
perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut
pengadaan barang. Tujuan utamanya
adalah memperoleh bahan dengan biaya
serendah mungkin yang konsisten dengan
kualitas dan jasa yang dipersyaratkan”.
Sebelum
melakukan pembelian adahal penting yaitu prinsip pembelian. Hal ini dijelaskan
oleh Agung Muuryanto, DKK :
a) The Right
Price
Salah satu dari prinsip manajemen
pembelian adalah the right price. The
right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang
layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan.
b) The Right
Quantity
Jumlah yang
tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang
benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
c) The Right
Time
The right time menyangkut pengertian bahwa barang
tersedia setiap kali diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah
diperhitungkan karena jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan
barang tersebut.
d) The Right Place
The right place mengandung pengertian
bahwa barang yang dibeli dikirimkan
atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli.
e) The Right
Quality
The right quality adalah mutu barang
yang diperlukan oleh suatu perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan
perusahaan.
f) The
Right Source
The right source mengandung pengertian bahwa barang
berasal dari sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi
prinsip-prinsip yang lain yaitu
the right price, the right quantity, the
right time, the right place, and the right quality.
2. Jenis-jenis
alat olahraga
Penjas
adalah salah satu olahraga yang sering diberikan untuk anak-anak di sekolah.
Olahraga ini menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang harus ditempuh oleh
anak-anak usia sekolah. Ada berbagai jenis alat olahraga penjas. Bagi sekolah
yang ingin pengadaan alat olahraga penjas, mereka bisa mendapatkan berbagai
alat olahraga tersebut dengan mudah saat ini. Banyak toko atau distributor alat
penjas yang akan mebantu pihak sekolah maupun individu untuk melakukan
pengadaan beberapa alat olahraga tersebut. Ada dua jenis alat olahraga penjas
yang bisa dibeli diantaranya alat olahraga dalam ruangan dan alat olahraga di
luar ruangan.
Alat
olahraga yang digunakan di dalam ruangan merupakan alat olahraga penjas yang
digunakan pada ruang tertutup sedangkan alat olahraga penjas luar ruangan bisa
digunakan di luar ruangan. Fasilitas olahraga yang ada dalam ruangan
diantaranya adalah tempat senam, shooting range dan beberapa fasilitas lainnya
yang digunakan untuk olahraga penjas di dalam ruangan. Bagi sekolah yang ingin
membeli alat olahraga untuk penjas di dalam ruangan, jenis alat olahraga penjas
di dalam ruangan lainnya adalah bola, matras senam, peralatan tennis, peralatan
basket dan peralatan lainnya yang bisa digunakan di dalam ruangan.
Memang,
sarana olahraga yang dibuat di dalam ruangan harus lengkap dan juga harus
dilengkapi dengan berbagai alat olahraga penjas agar kegiatan belajar mengajar
lebih nyaman dan menyenangkan. Selain alat olahraga penjas dalam ruangan, ada
juga yang digunakan di luar ruangan. Alat olahraga untuk penjas di luar ruangan
diantaranya adalah lapangan sepak bola dan lapangan basket. Untuk melangkapi
sarana olahraga di luar ruangan maka harus dibeli bola basket, bola untuk
olahraga sepakbola dan juga alat olahraga untuk basket. Berbagai jenis alat
olahraga penjas bisa didapatkan pada ditributor alat olahraga terpercaya dan
termurah. Saat ini Anda bisa mendapatkan berbagai jenis alat olahraga yang
murah dan lengkap untuk membantu kegiatan mengajar di sekolah baik alat
olahraga penjas dalam ruangan maupun di luar ruangan.
3. Pemilihan
Alat yang dibutuhkan
Sesuai
perencanaan maka pemilihan alat yang dibutuhkan harus benear-benar dipilih,
untuk menjaga anggaran yang keluar agar tidak sia-sia. Hal ini sangat penting
karena meminimalisir pembengkakan anggaran yang sudah ada. Dengan anggaran yang
minim pemilihan alat itu harus diperhatikan, agar nantinya bisa menyesuaikan
dengan kebutuhan alat yang akan digunakan.
a. Alat
perlengkapan olahraga
1) Bola Voli
2) Bola Sepak
3) Bola basket
4) Bola
shoftball
5) Bola tenis
meja
6) Perlengkapan
atletik
a) Blok star
b) Peluru set
c) Cakram set
d) Lembing set
7) Net voli
8) Meja tenis
set
9) Setik
shoftbal set
10) Pelampung renang
11) Matras senam lantai, dan
sebagainnya.
Diantara susunan alat diatas itu bisa diadakan
semua apabila anggarannya mencukupi, tetapi kalau anggarannya minim bisa
dipilih salahsatunya sesuai kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
Selain
itu dalam pembelian dan pemilihan alat perlu adanya managemen untuk menagtur
dan tujuan perencanaan menjadi efektip dan efisien.
D. Pengelolaan
Alat Olahraga
Sarana
dan prasaraa olahraga adalah semua benda baik yang bergerak maupun tidak
bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan olahraga baik secara
langsung maupun tidak langsung Administrasi sarana prasarana olahraga meliputi:
1) perencanaan
kebutuhan
2) pengadaan
3) penyimpanan
4) inventarisasi
5) pemeliharaan
6) penghapusan
prasarana dan sarana pendidikan
1. Perencanaan
Kebutuhan Sarana & Prasarana.
Dalam
merencanakan dan menentukan kebutuhan sarana prasarana perlu diketahui beberapa
hal, diantaranya adalah:
a) Pengisian
kebutuhan sarana prasarana sesuai dengan perkembangan olahraga.
b) Adanya sarana
prasarana yang rusak, dihapuskan, hilang atau bencana yang dapat dipertanggung
jawabkan.
c) Adanya
penyediaan sarana prasarana yang didasarkan pada jatah. d.Untuk menentukan
persediaan sarana prasarana pada tahun mendatang.
Cara merencanakan kebutuhan sarana pelajaran
adalah:
a) Rencanakan
kebutuhan baku, sarana dan prasarana berdasarkan kebutuhan.
b) Diskusi jenis
alat yang harus dibeli dan yang dapat dikembangkan sendiri.
c) Lakukan skala
prioritas pada saat pengadaan.
d) Catat fasilitas
yang ada dengan cermat, apa yang sudah ada dan apa apa yang belum/perlu
diadakan.
e) Tentukan
pertanggung jawaban penggunaan sarana prasarana.
f) Susun
kebutuhan sarana prasarana olahraga menurut jenisnya dengan memperhatikan
jumlah penggunaan.
2. Pengadaan
Sarana & Prasarana
Pengadaan
sarana parasana olahraga adalah upaya untuk mewujudkan atau menghadirkan
kebutuhan sarana prasarana olahraga sesuai kebutuhan dan rancangan anggaran
yang telah disusun. Adapun sumber dana untuk keperluan tersebut antara lain
dari:
a) Subsidi
bantuan pembiayaan dari pemerintah baik melalui APBN maupun APBD
b) Swadaya
organisasi atau lembaga olahraga yang bersangkutan
c) Dana dari
masyarakat atau sponsorship yang bersedia menyediakan dana guna pengadaan sarana
prasarana olahraga
Pengadaan sarana prasarana olahraga dapat
dilaksanakan dengan cara:
a) Pembelian
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Membuat
sendiri yaitu sarana prasarana yang diproduksi oleh secara mandiri.
c) Penerimaan
hibah atau bantuan, yaitu penerimaan dari pihak lain melalui proses serah
terima.
d) Penyewaan, yaitu
sarana prasarana yang disewa dari pihak lain untuk kepentingan organisasi/klub.
e) Pinjaman,
yaitu sarana prasarana yang dipinjamkan dari pihak lain untuk kepentingan
organisasi/klub.
f) Pemanfaatan
beberapa barang yang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat.
3. Penyimpanan
Sarana Prasarana
Penyimpanan
sarana prasarana olahraga adalah upaya menata dan meletakkan sarana prasarana
pada tempat yang terlindung sehingga tidak mengalami kerusakan, selain itu juga
menjaga dari kehilangan.
a. Halhal-Hal
Yang Diperhatikan Dalam Penyimpanan
1) Persiapkan
lokasi penyimpanan yang luas dan strategis.
2) Susun penyimpanan
sarana-prasarana saranasecara rapi
3) Siapkan
penerangan yang cukup.
4) Hindarkan
dari panas yang berlebihan dan dingin yang berlebihan yang bisa membuat sarana
prasarana rusak.
5) Jauhkan dari
zat kimia yang bisa menyebabkan korosi/karat
4. Inventarisasi
Inventarisasi
adalah upaya untuk mencatat dan membuat pembukuan keberadaan sarana prasarana
olahraga. Inventarisasi akan memudahkan pengelolaan sarana prasarana olahraga
dan mencegah hilang serta rusaknya sarana prasarana olahraga.
a. Langkahlangkah-Langkah
Melakukan Inventarisasi
1) Siapkan buku
inventarisasi
2) Inventarisasi
dilakukan seorang yang ahli dan teliti.
3) Lakukan
pelabelan dan tanda register semua sarana prasarana dengan teliti dan Benar
4) Buat papan
data keadaan sarana prasarana yang bisa diketahui semua orang.
5) Pemeliharaan
barang Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan
suatu sarana prasarana olahraga, sehingga sarana prasarana tersebut dalam
kondisi baik dan siap pakai. Pemeliharaan dilakukan secara kontinyu terhadap
semua barangbarang-barang inventaris.
5. Pemeliharan
Sarana & Prasarana
MacamMacam-macam
pemeliharaan barang antara lain:
a) Pemeliharaan/
perawatan dan pencegahan berat, seperti pencegahan/ perawatan barang dari
segala sesuatu yang mengakibatkan kerusakan berat pada sarana prasarana yang
bersangkutan
b) Pemeliharaan/perawatan
ringan, seperti pembersihan debu, pembersihan sampah, pembersihan karat/korosi,
6. Penghapusan
penghapusan
sarana dan prasarana olahraga dilakukan pada sarana prasarana yang mengalami
kerusakan atau tidak bisa digunakan lagi.
E. Penggunaan
Alat Olahraga
Alat
olahraga memang seharusnya digunakan dalam pembelajaran penjas atau
estrakulikuler olahraga disekolah, namun kadang disela-sela waktu istirahat
siswa selalu meminjamnya untuk mengisi waktu istirahat mereka. Ini menjadi
kendala dalam pengawasan alat olahraga yang menyebabkan alat menjadi cepat
ruksak, ruksak, bahkan hilang.
Seperti
misalnya penggunaan bola voli yang terbuat dari kalep apabila seringdigunakan
maka bola lambat laun akan ruksak, kalo hanya menggunakan tangn itu tida jadi
masalah memang sudah seharusnya bola voli digunakan menggunakan tanggan tapi
kadang siswa dalam penggunaan bola voli itu kadang ditendang bahkan dijadikan
bola tending ini yang menyebabkan bola cepat rusak.
Jadi
disini seorang guru olahraga harus hati-hati agar penggunaan alat olahraga
digunakan sesuai dengan pungsinya. Maka dari itu perlu dibuatkanya struktur
organisasi dalam pengelolaan alat seperti yang telah di uraikan pada sub B.
Pembuatan Struktur Organisasi dalam pengadaan dan Perawatan Alat dan sub
D. Pengelolaan Alat Olahraga.
Setelah
pembuatan struktur ada untuk pengelolaan alat maka selanjutnya perlu adanya
perawatan dan pemeliharaan dalem bentuk implementai seperti yang akan
dijelaskan pada sub F. Perawatan dan pemeliharaan alat olahraga.
Penggunaan
alat olahraga harus digunakan sesuai pungsinya karena ada alat olahraga ynga
bisa digunakan didalam ruangan dan ada alat olahraga yang digunakan
didalam ruangan juga ada alat olahraga yang bisa dipakai di keduanya.
Contoh alat olahraga yang digunakan di dalam ruangan:
a) Alat fitness
b) Tenis Meja
c) Matras
Contoh alat olahraga yang digunakan di luar
ruangan:
a) Sepak bola
b) Alat-alat
atletik (blok setar, lembing, pluru, cakram, martil, arena lompat)
c) Alat softball
d) Alat renang
Contoh alat olahraga yang digunakan di dalam dan
diluar ruangan:
a) Bola voli
b) Bola basket
c) Futsal
d) Tenis
Contoh-contoh
penggunaan alat diatas guna mengurangi resiko keruksakan dan kecelakaan seperti
misalnya matras di gunakan dilapangan dihawatirkan matras cepat robek dan ke
hujanan juga seperti alat atletik seperti misalnya peluru digunakan dalam
ruangan resiko kecelakaannya kemungkinan besar terjadi misalkan peluru
dilemparkan kedingding dan memantul mengenai temannya sehingga ter jadi cedera,
begitu juga dengan keruksakan alat yang cenderung besar karna peluru memantul
kedingding dan kelantai yang akan mengakibatkan robek pada lapisan karetnya.
Keterangan
diatas yang mengharuskan penggunaan alat olahraga digunakan sesuai kegunaan dan
tempatnya. Karna dalam setiap alat oalahraga mempunya standar penggunaanya
masing-masing.
F. Perawatan
dan Pemeliharaan Alat Olahraga
1. Sarana dan
perasarana
Sarana
adalah perangkat yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan, yang
dimaksud sarana sekolah adalah (1) sumber belajar seperti: buku paket, buku
pelengkap, buku referensi, buku bacaan, majalah, koran, modul, lembar kerjak,
kaset Video, VCD, CD-ROM dan sebagainya. (2) Media pembelajaran seperti radio,
cassette recorder,TV, OHP, Wireless, Slide Projector, LD/LCD/VCD/DVD Player,
komputer dan sebagainya. (3) Sarana Informasi dan Teknologi (IT) seperti
internet. Banyak kasus terjadi di beberapa sekolah yang mendapat bantuan proyek
pengadaan fasilitas pendidikan misalnya:
a. Peralatan
rusak sebelum dipakai, karena sekolah tidak mempunyai tenaga ahli yang dapat
mengoperasikan alat baru tersebut, sehingga alat yang baru itu dibiarkan kena
debu, lembab dan akhirnya rusak.
b. Peralatan
laboratorium cepat rusak, karena banyak guru tidak mahir menggunakannya dan
siswa sering coba-coba, sementara tenaga laboran tidak memiliki kemampuan
merawatnya.
c. Sekolah
tidak mengalokasikan dana perawatan yang cukup, karena memang tidak ada program
yang lengkap.
d. Kamar
mandi/WC kantor pimpinan sekolah selalu mendapat perawatan rutin setiap hari
dan bahkan diberi bahan pengharum padahal pemakainya hanya 1 atau 2 orang,
sementara kamar mandi/WC siswa dengan jumlah pemakai banyak jarang dibersihkan,
sehingga ada sekolah yang kamar mandi/WC untuk siswa kotor berbau, bahkan kran
bocor dibiarkan sampai berbulan-bulan dan tidak sedikit sekolah yang hanya
mempunyai sumber air yang terbatas sehingga siswa sering tidak menyiram bekas
buang air mereka. Tidak jelas siapa yang harus memeriksa, kepada siapa
dilaporkan, kapan diganti, tersediakah cadangan kran di sekolah, dan
sebagainya.
Prasarana
adalah perangkat pendukung yang digunakan untuk menunjang suatu penyelenggaraan
kegiatan. Sedangkan prasarana belajar adalah ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang BK, ruang TU, ruang OSIS, ruang kelas, laboratorium, kantin, koperasi,
tempat ibadah, lapangan Olahraga, kamar mandi/WC. Menurut Sasongko (2006:5.10)
menyebutkan bahwa, “yang termasuk sarana dan prasarana pendidikan adalah alat
peraga/alat praktek, laboratorium, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang UKS,
ruang Olah Raga, ruang kantor, ruang BP, gedung dan perabot”
2. Perawatan
atau Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perawatan
atau pemeliharaan adalah suatu usaha yang dilakukan dalam rangka meningkatkan,
mempertahankan, dan mengembalikan fasilitas dalam kondisi yang baik dan tetap
berfungsi. Menurut Soenarto (2002: 6) dalam buku pedoman manajemen perlengkapan
sekolah, pemeliharaan atau perawatan adalah, “upaya untuk membuat kondisi
sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang
terlalu dini. Dengan demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah
untuk dipakai dan dapat menghemat biaya pembelian barang baru”. Menurut
Sarjiman (2002:4) dalam buku pelatihan Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan
Prasarana menyatakan bahwa. “perawatan atau pemeliharaan adalah merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan peralatan
pada kondisi yang dapat diterima. Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima
tersebut dimaksudkan agar sarana atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap
pakai seoptimal mungkin, untuk meningkatkan unjuk kerja dan memperpanjang usia
pakai, mengetahui adanya keruskan atay gejala kerusakan serta untuk menghindari
terjadinya kerusakan lebih fatal”.
Pemeliharaan
peralatan dan fasilitas sekolah yang lainnya memang perlu dilakukan oleh setiap
sekolah. Fasilitas yang selalu terawat dengan baik akan membuat pekerjaan
berjalan dengan lebih lancar. Pekerjaan yang berjalan tanpa adanya kendala
dibidang peralatan atau fasilitas lain tersebut akan mengefektifkan pekerjaan
dalam upaya mencapai tujuan sekolah.
a. Perawatan
Terencana. Menurut (Soenarto 2002:4) menyatakan bahwa perawatan terencana
adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan,
dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan
evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni perawatan terencana
yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang
bersifat korektif. Menurut (Depdikbud, 1999:2) menyatakan bahwa perawatan
preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah perawatan sarana
dan prasarana pendidikan yang secara sadar dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta monitoring dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan fasilitas atau
peralatan sekolah. Perawatan preventif adalah perawatan yang dilakukan pada
selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa
kriteria yang ditentukan sebelumnya dengan tujuan untuk mencegah dan mengurangi
kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal. Perawatan korektif
merupakan perawatan yang dilakukan terhadap sarana dan prasarana pendidikan
yang secar sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan fasilitas atau
peralatan pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi dengan normal.
b. Perawatan
Tidak Terencana. Menurut (Soenarto, 2002:4) menyatakan bahwa perawatan tidak
terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan
yang belum diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan,
tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat
keruskan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut
perawatan darurat
3. Perawatan
Preventif
Menurut
(Depdiknas, 2000: 205) menyatakan bahwa, “perawatan preventif adalah tindakan
perawatan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas
fisik sekolah, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya
perbaikan dan menetapkan biaya efekti perawatan sarana dan prasarana sekolah”.
Menurut
Soenarto (dalam Depdiknas, 2002:4) tujuan perawatan preventif adalah mencakup:
(1)
agar sarana dan prasarana pendidikan selalu dalam kondisi prima, tetap
berfungsi dan siap dipakai secara optimal, (2) memperpanjang umur pemakaian,
(3) menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran, (4) menjamin keamanan dan
kenyamanan bagi para pemakai, (5) mengetahui kerusakan secara dini atau gejala
kerusakan, (6) menghindari terjadinya keruskan secara mendadak, (7) menghindari
terjadinya kerusakan fatal.
Menurut (Depdikbud, 1999:4) disebutkan bahwa ada
empat tujuan pokok perawatan preventif, yaitu untuk:
(1)
memperpanjang usia pakai perlatan. Hal ini sangat penting jika dilihat dari
aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan akan jauh lebih mahal jika
dibandingkan dengan merawat bagian dari peralatan tersebut, (2) menjamin
peralatan selalu siap dan dalam kondisi optimal untuk mendukung kegiatan kerja,
shingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula; 3) menjamin kesiapan
operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya
unit cadangan, pemadam kebakaran, dan penyelamat; 4) menjamin keselamatan siswa
yang menggunakan peralatan terebut.
4. Perawatan dan
pemeliharaan alat olahraga.
Seperti
yang dijelaskan diatas bahwa alat olahraga termasuk dalam sarana dan perasara
sekolah yang harus dirawat, untuk meminimalisir keruksakan dan kehilangan alat
olahraga. Agar alat olahraga bisa oftimal digunakan dalam peroses pembelajaran.
Dalam
perawatan dan pemeliharaan alat olahra perlu adanya pengelolaan yang khusus
karena peralatan olahraga mempunya tempat tersendiri. Dalam hal ini memnuntut
guru penjas harus menyiapakan pengelolaan alat olahraga. Karena peralatan
olahraga menjadi tanggung jawab guru penjas disekolah.
Guru
olahraga atau penjas bisa secara sendiri melakukan pengelolaan perawatan dan
pemeliharan alat olahraga apabila gulu olahraga tersebut setenbay di sekolah.
Kalo tida bisa mempekerjakan tulmen ynang khusus menjaga dan mendata alat
olahraga, tapi kemungkinan sekolah tidak siap untuk mengeluarkan honor untuk perawatan
alat olahraga tersebut. Apalagi sekolah yang masih keterbatasan dalam anggaran.
Olehkarena
itu guru penjas harus mencari ide lain untuk mendata, merawat dan memelihara
alat-alat olahraga. Salah satu solusinya adalah melibatkan siswa dalam bentuk
organisasi.
Pengelolaan
ini bisa dibuatkan struktur organisasi untuk mendata dan merawat alat-alat
olahraga, hal ini bisa dilibatkan siswa pada eskul olahraga sebagai pengelola
dan pemelihara alat-alat olahraga dibawah naungan kesiswaan dan Pembina eskul
olahraga. Dengan melibatkan siswa secara tidak langsung guru olahraga
mengajarkan siswa organisasi dan tanggungjawa seperti tujuan pembelajaran
penjas dalam indicator pencapaina pembelajaran PJOK salah satunya kerjasama dan
rasatanggung jawab.
G. Evaluasi Manajemen
Pembelian dan Perawatan Alat Perlengkapan
1. Penegertian
Evaluasi
Dalam
sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi
merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh
dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan
menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, Anda sering
mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester,
ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya.
Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu
sendiri.
Menurut bahasa, evaluasi (value) berasal dari
bahasa Inggris evaluate, yang berarti menilai dan menaksir.
Dalam
pengertian umum, evaluasi berarti penilaian terhadap segala sesuatu. Menurut
Ahmad Tafsir, ada tiga istilah yang kadang-kadang diartikan sama dalam
peristilahan penilaian yaitu istilah test, measurement, dan evaluation. Dalam
bahasa Indonesia, dikenal istilah ujian.Test atau testing, dalam arti umum
dapat berarti mengetest kekuatan sesuatu benda dan dapat pula berarti mengetest
kemampuan sebuah kelas dalam suatu bidang studi, dapat pula berarti mengetest
tingkat kecerdasan seseorang, kesehatannya, serta kemampuan-kemampuannya yang
tertentu. Sekarang pengertian tersebut di sekolah telah menjadi begitu luas,
sehingga meliputi pengertian measurement dan evaluation.
Secara
operasional, evaluasi ialah usaha mengumpulkan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dapat
dijadikan dasar untuk menentukan perlakaukan selanjutnya. Dengan demikian,
evaluasi pendidikan agama adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan
suatu pekerjaan dalam pendidikan agama.
Secara
umum orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena
aktifitas mengukur biasanya sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian
dan evaluasi merupakan kegiatan yang bersifat hierarki. Artinya ketiga kegiatan
tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus
dilaksanakan secara berurutan.
Salah
satu tahap pelaksanaan manajemen itu secara langsung maupun tidak langsung
sudah sering kita lakukan. Kita melakukan evaluasi cakupan akses sanitasi dasar
kita, jamban improved kita, laik sehat rumah makan dan restoran kita dan lain
sebagainya. Berdasarkan waktu, kita melakukan evaluasi itu di akhir tahun
untuk kepentingan penyusunan rencana kerja. Atau evaluasi pada pertengahan
kegiatan untuk kepentingan repoting dan recording kegiatan kita. Berikut
beberapa pengertian evaluasi menurut beberapa ahli :
Evaluasi
adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang
dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian dibuat
suatu kesimpulan dan penyusunan saran pada setiap tahap dari pelaksanaan
program (Azwar, 1996). Evaluasi adalah a) cara sistematis untuk belajar dari
pengalaman-pengalaman yang dimiliki dalam meningkatkan perencanaan yang baik
dengan melakukan seleksi yang cermat terhadap alternatif yang akan diambil; b)
merupakan proses berlanjut dengan tujuan kegiatan pelayanan kesehatan menjadi lebih
relevan, efisien dan efektif; c) proses menentukan suatu keberhasilan atau
mengukur pencapaian suatu tujuan dengan membandingkan terhadap standar/
indikator menggunakan kriteria nilai yang sudah ditentukan; d) didukung oleh
oleh informasi yang sahih, relevan dan peka (WHO, 1990).
2. Tujuan
Evaluasi
Tujuan
evaluasi adalah meningkatkan mutu program, memberikan justifikasi atau
penggunaan sumber-sumber yang ada dalam kegiatan, memberikan kepuasan dalam
pekerjaan dan menelaah setiap hasil yang telah direncanakan. Suprihanto (1988),
mengatakan bahwa tujuan evaluasi antara lain: a) sebagai alat untuk memperbaiki
dan perencanaan program yang akan datang, b) untuk memperbaiki alokasi sumber
dana, daya dan manajemen saat ini serta dimasa yang akan datang, c) memperbaiki
pelaksanaan dan dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program perencanaan
kembali suatu program melalui kegiatan mengecek kembali relevansi dari program
dalam hal perubahan kecil yang terus-menerus dan mengukur kemajuan target yang
direncanakan.
Menurut
Lavinghouze (2007), bahwa kegiatan evaluasi dilakukan untuk: a) menyediakan
pertanggungjawaban kegiatan kepada masyarakat, stakeholder, dan lembaga donor;
b) membantu menentukan tujuan yang telah ditentukan pada perencanaan; c)
meningkatkan program implementasi; b) memberikan kontribusi untuk pemahaman
ilmiah tentang hasil suatu program; dan e) meningkatkan kesadaran dan dukungan
terhadap masyarakat, dan f) menginformasikan kebijakan. Sementara itu, menurut
Hawe, et al. (1998), evaluasi proses dilakukan untuk: 1)
Menilai pencapaian program; 2) Menilai kepuasan sasaran; 3) Menilai pelaksanaan
aktivitas program; 4) Menilai tampilan komponen dan material program.
Berdasarkan
ruang lingkupnya menurut Azwar (2000), evaluasi dapat dibedakan menjadi empat
kelompok yaitu : 1) evaluasi terhadap masukan (Input) yang
menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan
ataupun sumber sarana; 2) evaluasi terhadap proses (process) lebih dititik
beratkan pada pelaksanaan program, apakah sesuai rencana, mulai dari tahap
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan; 3) evaluasi terhadap
keluaran (output), evaluasi pada tahap akhir ini adalah evaluasi
yang dilakukan pada saat program telah selesai dilaksanakan(summative
evaluation) yang tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua macam
yaitu untuk mengukur keluaran serta untuk mengukur dampak yang
dihasilkan. Dari kedua macam evaluasi akhir ini, diketahui bahwa evaluasi
keluaran lebih mudah dari pada evaluasi dampak. Pada penelitian ini yang akan
dilihat adalah evaluasi keluaran.
Ruang
lingkup evaluasi dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: a) evaluasi terhadap masukan
(input) meliputi pemanfaatan berbagai sumber daya, sumber dana, tenaga dan sarana,
b) evaluasi terhadap proses (process) dititikberatkan pada pelaksanaan program,
apakah sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau tidak, c) evaluasi terhadap
keluaran (output) adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai, d) Evaluasi
terhadap dampak (impact) mencakup pengaruh yang timbul dari program yang
dilaksanakan.
Menurut
Mantra (1997), evaluasi secara umum dibedakan atas :
a. Evaluasi
formatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat merencanakan suatu program
dengan tujuan menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk mengembangkan
program agar program sesuai dengan masalah atau kebutuhan masyarakat.
b. Evaluasi
proses adalah proses yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang
berlangsung dalam suatu program dan memastikan keterjangkauan elemen fisik dan
struktural dari program tersebut.
c. Evaluasi
sumatif yaitu memberikan pernyataan efektif suatu program selama kurun waktu
tertentu dan dimulai setelah program berjalan.
d. Evaluasi
dampak program yaitu menilai keseluruhan efektifitas program dalam menghasilkan
target sasaran.
e. Evaluasi
hasil yaitu menilai perubahan-perubahan atau perbaikan dalam hal morbiditas,
mortalitas atau indikator status kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk
tertentu.
Dalam
hal pembelian dan perawatan alat perlengkapan dalam makalah ini adalah perlu
diadakanya evaluasi seperti penjelasan tentang pengertian dan tujuan evaluasi
diatas karena setelah Perencanaan Pengadaan Alat Olahraga, Pembuatan Struktur
Organisasi dalam pengadaan alat Olahraga, Pembelian Alat Olahraga, Pengelolaan
Alat Olahraga, Penggunaan Alat Olahraga, dan Perawatan dan Pemeliharaan Alat
Olahraga. Itu semua harus di evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan hahal
apasaja yang perlu diubah dan di perbaiki untuk kebaikan kedepannya.
Pada
suatu program dilaksaanakan kemungkinan ada hambatan, kekurangan, dan lain
sebagainya yang menghambat program. Itu semua bisa diperbaiki dengan adanya
evaluasi diakhir atau di dalam proses program itu berjalan. Di dalam proses
program itu untuk kebaikan perogram kedepanya dengan jangka waktu yang sudah
ditetapkan, dan di akhir program untuk memperbaiki perogram baru yang akan
dilaksanakan. Sehingga tujuan dan fungsi-fungsi manajemen dalam pembelian dan
perawatan alat perlengkapan ini berjalan dengan efektif dan efisien sesuai
tujuan program.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakangkang diatas mengingat
pentingnya pendidikan jasmani untun menunjang peroses pendidikan. Maka perlu
adanya pengadaan pasilitas alat (medi), sarana dan prasarana pendidikan
jasmani. Disamping itu mengingat penggunaan alat yang sering kemungkinan besar
terjadi kehilangan dan kerusksakan alat, maka perlu adanya pengelolaan alat,
sarana dan perasarana untuk meminimalisir kemungkinan hilang dan ruksak
terjaga. Bambang Ismaya. (2012: 44) mengemukakan, “Agar semua pasilitas
tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalan peroses pendidikan
hendaknya dikelola dengan baik”.
Dalam pengelolaan perlunya diketahui tentang
manajemen, agar alat atau perlengkapan yang dimiliki bisa digunakan secara
efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan. Menurut Drs. Oey Liang Lee.
Manajemen adalah, “seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan”.
Begitu pula kita harus memahami tentang fungsi
manajemen, dari fungsi-fungsi managemen kita akan mengetahui hal apasa saja
yang harus dilakukan dan dikerjakan dalam melaksanakan suatu proses pekerjaan
agar tercapainya tujuan. Fungsi manajemen menurut Menurut George R.Terry.
adalah, “Planning (perencanaan), Organizing (perngorganisasian), Actuating
(penggerakan), Contolling (pengawasan)”. Dalam hal ini Dr.S.P.Siagian
berpendapat yaitu, “Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Motivating (motivasi), Controlling (pengawasan), Evaluating (penilaian)”.
Peralatan Olahraga sendiri bertujuan untuk membantu
pembelajaran pendidikan jasmani untuk tercapainya tujuan pembelajaran
pendidikan jasmani. agar dengan mudah mendapatkan perlengkapan olahraga sesuai
dengan olahraga yang di butuhkan. Olahraga sendiri adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menjaga kesehatan agar tetap sehat jasmani dan rohani, untuk
menunjak peroses pembelajaran disekolah.
Tahap pertama dari manajemen perencanaan adalah
perencanaan yang sekaligus merupakan dari langkah pengadaan. Pengadaan alat,
perlengkapan, sarana dan prasarana tidaklah semudah pengadaan meja dan kursi
yang hanya mempertimbangkan selera dan dana yang tersedia. Proses pengadaan
sarana dan prasarana diperlukan pengadaan pertimbangan yang lebih banyak dan
semuanya harus bersifat edukatif (Arikunto dan Yuliana, 2008 : 275).
Pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang dalam
pembelajaran yang lainnya adalah pengadaan buku. Pengadaan buku mulai dari buku
tulis, buku paket, dan buku lain yang dapat dijadikan referensi dalam
pembelajaran juga harus ada. Buku-buku yang dipilih haruslah buku yang
menunjang materi pelajaran yang membuat peserta didik lebih tertarik untuk
mempelajarinya. Buku tersebut harus ditunjang dengan beberapa gambar, bentuk
fisik yang sesuai dengan isinya, ukuran yang sesuai, dan syarat lain yang
berpengaruh pada kesehatan (Arikunto dan Yuliana, 2008 : 277).
Untuk tersedianya alat perlengkapan olahraga, perlu
di buatkannya peroposal pengadaan alat olahraga. Karena proposal merupakan
salah satu dari perencanaan.
Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi
menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).
Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal
organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi
atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Dalam
makalah ini sangat penting organisasi di buat, agar perencanaan pengadaan alat
terorganisir sampai pemeliharaan alat.
Pembelian merupakan hal penting dalam pengadaan
alat perlengkapan, oleh karena itu pembelian masuk dalam perencanaan pengadaan
barang. Menurut Agung Muryanto, DKK. Yaitu,
“Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan
perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang
disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya
adalah memperoleh bahan dengan biaya
serendah mungkin yang konsisten dengan
kualitas dan jasa yang dipersyaratkan”.
Penjas adalah salah satu olahraga yang sering
diberikan untuk anak-anak di sekolah. Olahraga ini menjadi salah satu mata pelajaran
wajib yang harus ditempuh oleh anak-anak usia sekolah. Ada berbagai jenis alat
olahraga penjas. Bagi sekolah yang ingin pengadaan alat olahraga penjas, mereka
bisa mendapatkan berbagai alat olahraga tersebut dengan mudah saat ini. Banyak
toko atau distributor alat penjas yang akan mebantu pihak sekolah maupun
individu untuk melakukan pengadaan beberapa alat olahraga tersebut. Ada dua
jenis alat olahraga penjas yang bisa dibeli diantaranya alat olahraga dalam
ruangan dan alat olahraga di luar ruangan.
Alat olahraga yang digunakan di
dalam ruangan merupakan alat olahraga penjas yang digunakan pada ruang tertutup
sedangkan alat olahraga penjas luar ruangan bisa digunakan di luar ruangan.
Fasilitas olahraga yang ada dalam ruangan diantaranya adalah tempat senam,
shooting range dan beberapa fasilitas lainnya yang digunakan untuk olahraga
penjas di dalam ruangan. Bagi sekolah yang ingin membeli alat olahraga untuk
penjas di dalam ruangan, jenis alat olahraga penjas di dalam ruangan lainnya
adalah bola, matras senam, peralatan tennis, peralatan basket dan peralatan
lainnya yang bisa digunakan di dalam ruangan.
Sesuai perencanaan maka pemilihan alat yang
dibutuhkan harus benear-benar dipilih, untuk menjaga anggaran yang keluar agar
tidak sia-sia. Hal ini sangat penting karena meminimalisir pembengkakan
anggaran yang sudah ada. Dengan anggaran yang minim pemilihan alat itu harus
diperhatikan, agar nantinya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan alat yang akan
digunakan.
Sarana dan prasaraa olahraga adalah semua benda
baik yang bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang
penyelenggaraan olahraga baik secara langsung maupun tidak langsung
Administrasi sarana prasarana olahraga meliputi: perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan prasarana dan
sarana pendidikan.
Alat olahraga memang seharusnya digunakan dalam
pembelajaran penjas atau estrakulikuler olahraga disekolah, namun kadang
disela-sela waktu istirahat siswa selalu meminjamnya untuk mengisi waktu istirahat
mereka. Ini menjadi kendala dalam pengawasan alat olahraga yang menyebabkan
alat menjadi cepat ruksak, ruksak, bahkan hilang.
Perawatan atau pemeliharaan adalah suatu usaha yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan
fasilitas dalam kondisi yang baik dan tetap berfungsi. Menurut Soenarto (2002:
6) dalam buku pedoman manajemen perlengkapan sekolah, pemeliharaan atau
perawatan adalah, “upaya untuk membuat kondisi sarana dan prasarana tetap
terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan
demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat
menghemat biaya pembelian barang baru”. Menurut Sarjiman (2002:4) dalam buku
pelatihan Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana menyatakan bahwa.
“perawatan atau pemeliharaan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka mempertahankan atau mengembalikan peralatan pada kondisi yang dapat
diterima. Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima tersebut dimaksudkan
agar sarana atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin,
untuk meningkatkan unjuk kerja dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya
keruskan atay gejala kerusakan serta untuk menghindari terjadinya kerusakan
lebih fatal”.
Dalam hal pembelian dan perawatan alat perlengkapan
dalam makalah ini adalah perlu diadakanya evaluasi seperti penjelasan tentang
pengertian dan tujuan evaluasi diatas karena setelah Perencanaan Pengadaan Alat
Olahraga, Pembuatan Struktur Organisasi dalam pengadaan alat Olahraga,
Pembelian Alat Olahraga, Pengelolaan Alat Olahraga, Penggunaan Alat Olahraga,
dan Perawatan dan Pemeliharaan Alat Olahraga. Itu semua harus di evaluasi untuk
mengetahui kekurangan dan hahal apasaja yang perlu diubah dan di perbaiki untuk
kebaikan kedepannya.
Pada suatu program dilaksaanakan
kemungkinan ada hambatan, kekurangan, dan lain sebagainya yang menghambat
program. Itu semua bisa diperbaiki dengan adanya evaluasi diakhir atau di dalam
proses program itu berjalan. Di dalam proses program itu untuk kebaikan
perogram kedepanya dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan, dan di akhir
program untuk memperbaiki perogram baru yang akan dilaksanakan. Sehingga tujuan
dan fungsi-fungsi manajemen dalam pembelian dan perawatan alat perlengkapan ini
berjalan dengan efektif dan efisien sesuai tujuan program.
B. Keritik
Dan Saran
1. Dalam
hal mencoba penyusunan makalah “Pembelian dan Perawatan Alat Perlengkapan”.
Kami sangat mengharapkan kritikan, saran, dan partisivasi yang membangun kepada
kami, agar penyusunan makalah ini bisa lengkap seperti yang kami harapkan.
2. Hendak
nya semua teman-teman Mahasiswa dari Prodi PJKR UNSIKA, dapat mengetahui
manajemen dalam pembelian dan perawatan alat perlengkapan dan mengaplikasikan
ke kawan-kawan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers
Wina Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Bambang Ismaya. (2012). Pengelolaan Pendidikan.
Karawang: UNSIKA
Samsudin. (2010). Asas Dan Falsapah Pendidikan
Jasmani. Jakarta: UNJ
Rizki Zulpitri. (2012). Kendala Guru Penjas.
[Online]. Tersedia: http://rizkizulfitri-kiena.blogspot.com/2012/11/kendala-guru-penjas_9776.html [02 November 2012]
SDN II PONDOK. (2013). Proposal Fasilitas Olahraga.
[Onlain]. Tersedia:http://sdnponda.blogspot.com/2013/11/latihan-blog.html [11 November 2013]
Angga Aldia Putra. (2012). Bisnis Peralatan Olahraga.
[Online]. Tersedia:http://download.portalgaruda.org/article.php?article=93230&val=4999
______.(2014). Manajemen Sarana Dan Prasarana.
[Online]. Tersedia:http://henker17.blogspot.com/2014/04/manajemen-sarana-dan-prasarana.html [4 September
2014]
Fitria Inasya. (2013). Pengertian Pengorganisasian,
Struktur Organisasi, dan Fungsi Pengorganisasian sebagai Fungsi Manjemen.
[Onlain]. Tersedia: http://fitria-inasya.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-struktur.html. [07 November 2013]
SMKN 9 Semarang. (------). Nain Vocational High
School Semarang. [Onlain]. Tersedia:http://vh9smg.wordpress.com/sub-organisasi/osis/
Agung Muryanto DKK. Aplikasi Transaksi
Pembelian Dan Penjualan Barang (Studi Kasus Toko Perlengkapan Olah Raga
Sportivo Semarang). [Onlain]. Tersedia:http://eprints.undip.ac.id/38544/2/Naskah_Publikasi_.pdf
Didik. (2011). Pengelolaan Sarana & Prasarana Olahraga.
[Onlain]. Tersedia:http://didik02.blogspot.com/2011/10/pengelolaan-sarana-prasarana-olahraga.html. [30 Oktober 2011]
Liyaasatya. (2013). Pelaksanaan Manajemen
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya.
[Onlain]. Tersedia:http://liyaasatya.wordpress.com/2013/12/24/pelaksanaan-manajemen-pemeliharaan-sarana-dan-prasarana-di-smp-islam-al-azhar-kelapa-gading-surabaya/ [December 24, 2013]
Muhammad Ali. (2013). Makalah Evaluasi.
[Onlain]. Tersedia: http://baik-itu-bodoh.blogspot.com/2013/11/makalah-evaluasi.html. [13 November 2013]
Nur Mayasari. (2013). Makalah Pentingx
Evaluasi Manajemen. [Onlain]. Tersedia:http://nurmayasariewiend.blogspot.com/2013/10/makalah-pentingx-evaluasi-manajemen.html. [27 Oktober 2013]
Kesma. (2014). Pengertian Dan Tujuan Evaluasi Pada
Tahap Manajemen. [Onlain]. Tersedia: http://www.indonesian-publichealth.com/2014/05/pengertian-dan-tujuan-evaluasi.html. [01/05/2014]
Edi Purwanto (2017). Makalah Pembelian Dan
Perawatan Alat. [Onlain]. Tersedia : http://wahyudinaliandrus.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pembelian-dan-perawatan-alat-.html?m=1. [03/07/2017]
KISAH CERITA SAYA ~ SUKSES JADI PNS
BalasHapusAssalamu Alaikum wr-wb, mohon maaf sebelum'nya saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS, saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi Pemerintan Manapun, saya sudah 7 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 2 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari tempat saya honor mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-2174-0123 dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk DR. HERMAN. M.SI No beliau selaku direktur aparatur sipil negara di bkn pusat Hp beliau 0853-2174-0123 siapa tau beliau masih bisa membantu anda. Wassalam....
Mens Black Titanium Wedding bands, brass, wedding bands - TiG - The
BalasHapusThe Mens Black Black Wedding bands, brass, wedding bands - TiG titanium grey - The Tour, Wedding titanium paint color Accessories. - The titanium i phone case Tour, Wedding titanium joes Accessories. columbia titanium
c949t2aajvp848 sex chair,women sexy toys,vibrators,wholesale sex toys,dog dildo,horse dildo,wholesale sex toys,adult sex toys,Butterfly Vibrator d387r6xbwwm905
BalasHapus